Panduan teknis pekerjaan beton serta spesifikasi kegunaan sebagai bahan konstruksi dasar bangunan agar mencapai kualitas maksimal. pastikan anda mendapatkan informasi yang akurat sebelum melakukan pemesanan.

 

Kebutuhan Konstruksi Beton

Untuk kebutuhan konstruksi beton sangat erat kaitanya dengan spesifikasi dari beton itu sendiri merupakan konstruksi dengan bahan yang terbuat dari campuran agregat halus (pasir), air, agregat kasar (split/batu pecah yang memiliki ukuran standar antar  10 – 25 mm) serta semen fly ash dan campuran kimia.

Ciri khas fisik dari beton yaitu memiliki sifat yang keras, mudah dibentuk dan memiliki daya tahan terhadap cuaca ekstrim jika dibandingkan dengan bahan material jenis lainya seperti Kayu, Besi, dan Bambu.

Bahan dasar konstruksi beton saat ini banyak digunakan di sekitar kita, sebagai contoh yaitu jalan, jembatan, rumah,ruko, gedung, pondasi lantai hingga struktur yang sifatnya artistik, seperti meja, bangku, kolam renang, ornamen, bahkan patung dan lainya.

Beton mempunyai sifat atau karakteristi yang diukur dari kekuatan yang berbeda, umumnya dengan standar kekuatan tekan. memiliki lambang Fc ( Internasional) dalam  satuan Mpa dan K ( Di Indonesia ) dengan satuan Kg/Cm2. semakin memiliki nilai K ( karakter mutu ) maka semakin tinggi pula nilai kekuatanya.

Kami berikan acuan beberapa struktur dibawah ini yang pada umumnya memiliki nilai karakteristik. Namun lebih tepatnya untuk menggunakan berapa karakter yang digunakan sebaiknya menggunakan perhitungan struktur dan beban oleh konsultan perencana ( jika ada) atau dapat menghubungi langsung team kami di lapangan.

Panduan Teknis Lapangan

Jenis Kegunaan Struktur Beton

Mutu Karakter

Rumah Tinggal < 200 m2, lantai 1-2

K225-K250

Ruko lantai 1- 4

K250-K300

Jalan Perumahan , beban maks truk ringan

K 250-K350

Jalan Utama

K 300-K500

Lantai Pabrik

K 350 <

Kolam renang

K 350 <

  •  

Panduan Teknis Pengenalan Slump

Slump merupakan nilai kelacakan atau keenceran beton dapat diukur menggunakan alat test kerucut dengan ketinggian 30 cm dan diameter bawah 15 cm.

Semakin tinggi jatuh kerucut beton,maka semakin tinggi pula nilai slump beton. untuk pengecoran normal pada umumnya menggunakan nilai slump 12.

Penentuan nilai slump dapat dipengaruhi oleh metode pada saat pelaksanaan beton dilapangan baik dilakukan secara manual atau bisa juga dilakukan dengan alat, kerapatan besi serta ukuran bekisting.

Berikut kami lampirkan tabel slum yang biasa digunakan dalam berbabagai kebutuhan konstruksi beton. 

Fungsi Struktur Slump (cm)
Jalan rigid menggunakan paver 3-7
Jalan rigid tanpa paver 8-12
Struktur kolom dan balok 8-14
Lantai bangunan 8-12
Semua struktur dengan pompa beton 12 < s < 18

Mengenal Bahan Fly Ash & Non Fly Ash

Fly ash merupakan bahan campuran semen berupa partikel halus lebih kecil dari semen yang memiliki sifat dapat merapatkan susunan partikel beton dan membuat lebih mudah dalam pengerjaan dikarenakan memiliki butiran yang bulat.

Fly ash memiliki kelemahan diantaranya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengalami proses pengerasan beton dengan selisih 5-7% pengurangan kekuatan awal pada usia beton antara 7 hari dan 14 hari, namun kekuatan beton akan selalu mengikat setelah usia beton mencapai 28 hari kerja jika dibandingkan dengan beton Non Fly ash.

Informasi Penanganan di Lapangan

Beton merupakan bahan material struktur yang mudah dibentuk dan memiliki karakteristik seperti batu. Namun perlu adanya penanganan tertentu pada saat beton di tuang sampai beton mengeras.

Beton dibuat menggunakan bahan kimia semen dan air sehingga dapat terjadi penyusutan secara dominan. Sebagai rekomendasi untuk menghindari penurunan mutu beton, jangan dilakukakn penambahan air pada saat penuangan berlangsung.

Ratakan beton secara menyeluruh sehingga struktur yang diberi cetakan (bekisting) terisi penuh dan jika di perlukan sebaiknya gunakan alat viberator sebagai alat pemadat.

Kemudian lakukan perataan pada permukaan beton menggunakan alat jidar atau yang lainya agar ketinggian beton sesuai dengan tinggi cetakan.

Sebaiknya lakukakan perawatan beton dengan curring dengan cara menutup permukaan beton agar tidak langsung terkena biasan pancaran sinar matahari untuk menghindari terjadinya penguapan terlalu cepat.

Setelah 3 – 4 hari beton dapat dibuka namun diusahakan tetap terhindar sinar matahari secara langsung sampai mutu mencapai 100% dengan usia beton maksimal 28 hari. dan jika menggunakan perancah sebaiknya dibuka jika beton sudah berusia di atas 14 hari kerja. 

Untuk Informasi Harga Klick Harga Ready Mix